Selama berabad-abad, Freemasonry telah memancing banyak diskusi.
Sebagian orang menuduhkan aneka kejahatan dan hal buruk yang fantastis
kepada
Masonry. Alih-alih mencoba memahami Persaudaraan tersebut dan
mengkritisinya secara objektif, mereka bersikap sangat bermusuhan
terhadapnya. Sebaliknya, para Mason kian bersikukuh dengan tradisi tutup
mulut terhadap semua tuduhan ini, dan lebih memilih untuk tampil
sebagai klub sosial biasa yang bukanlah bentuk sejati mereka.
Buku ini berisi paparan yang pas tentang Masonry sebagai suatu
aliran pemikiran. Pengaruh terpenting
yang menyatukan para Mason adalah filsafat mereka yang paling
tepat dideskripsikan sebagai materialisme dan humanisme sekuler. Namun,
Masonry adalah suatu filsafat keliru yang berlandaskan pada berbagai
anggapan yang salah dan teori yang cacat. Inilah hal mendasar yang mesti
menjadi titik tolak untuk mengkritisi Masonry.
Pentingnya kritisisme semacam itu perlu diungkapkan sejak awal,
tidak hanya untuk menjelaskan subjek ini kepada non-Mason, tetapi juga
untuk mengajak para Mason sendiri memahami kebenaran. Tentu saja,
sebagaimana orang lain, para Mason bebas memilih sendiri, dan dapat
mengambil cara pandang apa pun yang mereka inginkan tentang dunia dan
hidup sesuai dengannya. Ini adalah hak asasi mereka. Tetapi, orang lain
pun punya hak untuk memaparkan dan mengkritisi kekeliruan-kekeliruan
mereka, dan itulah yang coba dilakukan buku ini.
Kami pun menggunakan pendekatan yang serupa dalam kritisisme
kami terhadap komunitas lainnya. Terhadap orang Yahudi misalnya.
Sebagian buku ini juga bertalian dengan sejarah Yahudi dan mengajukan
berbagai kritisisme tertentu yang penting. Harus dikemukakan bahwa semua
ini tidak ada hubungannya dengan anti-Semitisme atau teori konspirasi
Yahudi-Masonik. Memang, anti-Semitisme adalah sesuatu yang tak layak
bagi seorang Muslim sejati. Orang Yahudi pada suatu masa telah menjadi
bangsa yang dipilih oleh Allah, dan kepada mereka dikirimkan-Nya banyak
Nabi. Sepanjang sejarah mereka telah ditimpa banyak kekejaman, bahkan
menjadi korban pemusnahan massal, tetapi mereka tidak pernah
menanggalkan identitas mereka. Di dalam Al Quran, Allah menyebut mereka,
bersamaan dengan orang Nasrani, sebagai ahli kitab, dan memerintahkan
orang Islam memperlakukan
mereka dengan baik dan adil. Tetapi, bagian penting dari sikap
adil ini adalah mengkritisi berbagai keyakinan dan praktik yang salah
dari sebagian mereka, menunjukkan kepada mereka jalan menuju kebenaran
sejati. Tetapi tentu saja, hak mereka untuk hidup sesuai dengan apa yang
mereka percayai dan kehendaki tak perlu dipertanyakan lagi.
Buku Ancaman Global Freemasonry ini berangkat dari
premis tersebut, dan secara kritis menelusuri akar Masonry, juga sasaran
dan aktivitasnya. Dalam buku ini, pembaca juga akan menemukan ikhtisar
sejarah pertarungan para Mason melawan agama-agama ketuhanan. Freemason
memainkan peranan penting dalam alienasi Eropa dari agama, dan
seterusnya, membangun ordo baru yang berlandaskan kepada filsafat
materialisme dan humanisme sekuler. Kita juga akan memahami bagaimana
pengaruh Masonry dalam penekanan dogma-dogma ini kepada peradaban
non-Barat. Akhirnya, kita akan membahas metode-metode yang digunakan
Masonry untuk membantu pengembangan dan pelestarian tatanan sosial yang
berdasarkan dogma-dogma ini. Filsafat mereka dan metode yang mereka
gunakan untuk mengembangkan filsafat ini akan didedah dan dikritisi.
Diharapkan bahwa fakta-fakta penting yang diuraikan di dalam
buku ini akan menjadi sarana bagi banyak orang, termasuk para Mason
sendiri, agar mampu melihat dunia dengan kesadaran yang lebih baik.
Setelah membaca buku ini, pembaca akan mampu mempertimbangkan
banyak hal, dari aliran filsafat hingga kepala berita surat kabar, dari
lagu rock hingga berbagai ideologi politik, dengan pemahaman yang lebih
dalam, serta melihat dengan lebih baik arti dan tujuan di belakang
berbagai peristiwa dan faktor.
0 komentar:
Posting Komentar